Sejarah

Diawali dari pengalaman belajar bersama di Kabupaten Sanggau (Kalimantan Barat), Kabupaten Toraja (Sulawesi Selatan), dan Kabupaten Garut (Jawa Barat) di awal masa Otonomi Daerah tahun 2001, kami belajar bersama komunitas yang terorganisir, ORNOP terkemuka setempat, dan DPRD kabupaten setempat untuk memahami sulitnya komunitas untuk ikut campur membentuk kebijakan daerah. Dari pengalaman tersebut kami mengembangkan analisis mengenai kecenderungan dan agenda pemenuhan syarat-syarat sosial-ekologi pengurusan daerah. Proses belajar ini kami lanjutkan dengan mengkonsolidasikan para fasilitator pembaruan desa di Kabupaten Sanggau, Kabupaten Toraja dan Kabupaten Garut dalam suatu lingkaran belajar yang diberi nama KARSA (Lingkaran Pembaruan Desa dan Agraria). Untuk mendukung program-program yang ada di tiga wilayah belajar maka dipandang perlu adanya simpul kerja yang diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan belajar pada aras lingkaran belajar pimpinan lokal dan lingkaran belajar fasilitator wilayah simpul, akhirnya simpul inilah yang disebut dengan lingkaran belajar antar wilayah. Ini bermakna bahwa sebagai sebuah inisiatif, KARSA sudah terbentuk sejak tahun 1999, tetapi baru terlembagakan pada tahun 2002 saat kongres I di Garut, Jawa Barat.